Pengobatan dengan tanaman dewasa ini semakin diminati. Pasalnya,
selain murah, juga lebih aman. Salah satu penyakit yang bisa diobati
dengan tanaman adalah migren. Apa saja jenis tanaman yang bisa dipakai?
Terkadang, saking sibuknya, orang juga jadi lupa makan. Waktu makan
jadi tidak teratur. Selain itu, secara psikis, kegagalan demi kegagalan
akhirnya menumpuk tanpa solusi, sehingga juga memicu migren. Data
menunjukkan, serangan migren biasanya terjadi pada mereka yang berusia
15 - 35 tahun.
Migren ditandai oleh kepala yang terasa sangat pening, hanya separuh,
entah sebelah kiri atau sebelah kanan. Serangan migren juga sering
datang berulang dalam tempo yang tetap, misalnya sekali seminggu atau
sekali dua minggu. Gejala ketiga, kepala terasa panas, tidak tahan
terhadap suara bising atau terangnya cahaya. Badan juga terasa lemas
plus perut mual seperti terasa akan muntah. Yang terakhir, penglihatan
agak kabur dan berkunang-kunang, atau malah sukanya mengantuk.
Selain pengobatan secara medis, tak ada salahnya mencoba pengobatan
alternatif dengan menggunakan tanaman yang berkhasiat meredakan migren,
antara lain:
1. Kaki-Kuda
Tanaman kaki-kuda (Hydrocotyle asiatica) atau sering disebut "daun kaki-kuda" maupun "pegagan" tumbuh liar di tempat-tempat yang agak lembab namun cukup mendapat sinar matahari. Cara hidupnya menjalar di atas tanah, daunnya berbentuk ginjal, bertangkai panjang, dan tepinya beringgit. Bunganya putih, terkadang agak merah. Buahnya bundar panjang, berbau agak wangi, tapi rasanya pahit. Daunnya mengandung zat samak, velarin (zat semacam minyak), dan mineral.
Tanaman kaki-kuda (Hydrocotyle asiatica) atau sering disebut "daun kaki-kuda" maupun "pegagan" tumbuh liar di tempat-tempat yang agak lembab namun cukup mendapat sinar matahari. Cara hidupnya menjalar di atas tanah, daunnya berbentuk ginjal, bertangkai panjang, dan tepinya beringgit. Bunganya putih, terkadang agak merah. Buahnya bundar panjang, berbau agak wangi, tapi rasanya pahit. Daunnya mengandung zat samak, velarin (zat semacam minyak), dan mineral.
Untuk pengobatan migrene, ambil 15 lembar daun kaki-kuda, cuci bersih
lalu potong-potong. Rebuslah dengan 600 cc air bersih, dan sisakan
tigaperempat bagian atau sekitar 450 cc. Setelah dingin, saring dan
minum secara teratur tiga kali sehari, 450 cc setiap minum.
2. Bawang Putih
Di samping mengandung banyak protein, hidrat arang, dan vitamin, ternyata umbi bawang putih juga mengandung ikatan asam amino yang disebut alliin. Jika alliin ini mendapat pengaruh dari enzim allinase, bisa berubah menjadi allicin. Selanjutnya, jika allicin bertemu dengan vitamin B1 akan membentuk ikatan allithiamine.
Di samping mengandung banyak protein, hidrat arang, dan vitamin, ternyata umbi bawang putih juga mengandung ikatan asam amino yang disebut alliin. Jika alliin ini mendapat pengaruh dari enzim allinase, bisa berubah menjadi allicin. Selanjutnya, jika allicin bertemu dengan vitamin B1 akan membentuk ikatan allithiamine.
Kaitannya dengan pengobatan migren, ambil 2 butir bawang putih, lalu
buang kulit luarnya. Kunyah perlahan-lahan, dan telan setelah lumat.
Kemudian minum air masak hangat. Lakukan tiga kali sehari.
3. Bengle
Sepintas tanaman bengle (Zingiber cassummunar) mirip tanaman jahe. Bedanya, rimpangnya lebih gede. Batang semu warna hijau, tingginya bisa mencapai 1 meter. Daunnya berbentuk lonjong, dengan pangkal tumpul dan ujung runcing. Berbulu hijau, bunganya berbentuk tandan, tumbuh di ujung batang, dan warna hijau kemerahan. Rimpang bengle mengandung resin, flavonoid, tannin, zat pati, dan minyak atsiri.
Sepintas tanaman bengle (Zingiber cassummunar) mirip tanaman jahe. Bedanya, rimpangnya lebih gede. Batang semu warna hijau, tingginya bisa mencapai 1 meter. Daunnya berbentuk lonjong, dengan pangkal tumpul dan ujung runcing. Berbulu hijau, bunganya berbentuk tandan, tumbuh di ujung batang, dan warna hijau kemerahan. Rimpang bengle mengandung resin, flavonoid, tannin, zat pati, dan minyak atsiri.
Untuk menyembuhkan migren, siapkan 2 jari rimang bengle. Cuci bersih
lalu diparut. Tambahkan air secukupnya, lalu gosokkan pada tulang
punggung, tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan dua kali sehari, pagi dan
malam.
4. Sangket
Tanaman sangket atau disebut pula "sangketan" (Maschosma polystachum) memang asing dan agak sulit didapatkan. Selama ini, tanaman ini tumbuh liar di ladang, di sawah yang telah kering, atau di pinggir kali. Berbatang basah, tingginya sampai 80 cm, tegak, dan bercabang banyak. Daunnya bertangkai panjang, rata di bagian pangkal tapi di bagian lain beringgit. Berbentuk segitiga dan berbulu. Bunganya putih atau biru muda, menggerombol menjadi pucuk lembaga, dengan bau yang khas.
Tanaman sangket atau disebut pula "sangketan" (Maschosma polystachum) memang asing dan agak sulit didapatkan. Selama ini, tanaman ini tumbuh liar di ladang, di sawah yang telah kering, atau di pinggir kali. Berbatang basah, tingginya sampai 80 cm, tegak, dan bercabang banyak. Daunnya bertangkai panjang, rata di bagian pangkal tapi di bagian lain beringgit. Berbentuk segitiga dan berbulu. Bunganya putih atau biru muda, menggerombol menjadi pucuk lembaga, dengan bau yang khas.
Untuk meredakan migren, ambil 2 genggam daun sangket, lalu rebus
dengan air bersih. Biarkan mendidih selama 15 menit, setelah itu, ketika
masih hangat-hangat, pakai untuk mandi. Bisa juga berendam dalam cairan
daun sangket. Lakukan 2 kali sehari.
BISA DENGAN RAMUAN
Bagi Anda yang terkena migren dan ingin mencoba mengobatinya dengan pengobatan tradisional, ramuan berikut bisa dicoba:
1. Ramuan I
Siapkan 1/2 genggam daun gandarasa, 1/4 genggam daun sosor-bebek, 1/4 genggam daun inggu, 3/4 jari rimpang jahe, 3/4 jari rimpang bengle, 1 sendok teh ketumbar, 3 sendok makan air jeruk nipis, dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Bahan-bahan dicuci kecuali air jeruk dan minyak kayu putih lalu tumbuk halus. Selanjutnya, remas dengan air jeruk nipis dan minyak kayu putih. Gosok-gosokkan ramuan tersebut pada tulang punggung, tengkuk, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.
Siapkan 1/2 genggam daun gandarasa, 1/4 genggam daun sosor-bebek, 1/4 genggam daun inggu, 3/4 jari rimpang jahe, 3/4 jari rimpang bengle, 1 sendok teh ketumbar, 3 sendok makan air jeruk nipis, dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Bahan-bahan dicuci kecuali air jeruk dan minyak kayu putih lalu tumbuk halus. Selanjutnya, remas dengan air jeruk nipis dan minyak kayu putih. Gosok-gosokkan ramuan tersebut pada tulang punggung, tengkuk, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.
2. Ramuan II
Sediakan 1/2 jari rimpang jahe, 1/2 jari rimpang lempuyang, 3/4 jari rimpang kencur, 1/2 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, 4 sendok makan air masak, dan 2 sendok makan madu. Cuci bersih semua bahan kecuali air masak dan madu, lalu tumbuk halus-halus. Remas dengan air masak dan madu, lantas peras dan saring.
Sediakan 1/2 jari rimpang jahe, 1/2 jari rimpang lempuyang, 3/4 jari rimpang kencur, 1/2 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, 4 sendok makan air masak, dan 2 sendok makan madu. Cuci bersih semua bahan kecuali air masak dan madu, lalu tumbuk halus-halus. Remas dengan air masak dan madu, lantas peras dan saring.
Sumber: tabloidnova.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda