"Kuat dugaan bahwa paparan zat berbahaya ini ada disetiap makanan atau minuman non-organik ," kata Warren Porter, ahli ilmu hewan dan toksikologi lingkungan di University of Wisconsin.
Menurut Porter, pestisida merupakan senyawa molekuler yang dapat menembus dan merusak setiap sel dalam tubuh, termasuk di otak, ovarium, dan testis.
Meskipun produk organik merupakan pilihan yang baik untuk menghindari pestisida, namun kenyataannya harga produk yang mahal menjadi hambatan bagi banyak orang. Untuk itu ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan mencuci bersih bahan pangan sebelum dikonsumsi, memilih produk daging atau unggas yang bebas antibiotik.
Setiap tahun, Environmental Working Group, sebuah organisasi kesehatan nirlaba, melansir 15 daftar produk pangan yang mengandung paling sedikit kandungan pestisida, diantaranya bawang, jagung, nanas, alpukat, kubis, kacang polong manis, asparagus, mangga, terong, kiwi, blewah, ubi jalar, jeruk, semangka, dan jamur.
Berikut adalah praktek-praktek makanan sehat yang secara signifikan mengurangi jumlah pestisida yang mungkin Anda dapatkan dari makanan:
1. Mencuci
Cuci
dan gosok semua buah-buahan segar dan sayuran di bawah air mengalir
untuk menghilangkan bahan kimia, bakteri, dan kotoran. Beberapa
pestisida dapat menembus ke dalam daging, namun mencuci tidak dapat
menghapus semua residu pestisida.
2. Mengupas
2. Mengupas
Kupas
semua kulit buah dan sayuran lainnya sebelum Anda mengonsumsinya.
Buang daun bagian luar selada dan sayuran berdaun lainnya. Ketika
memasak daging atau unggas, buanglah bagian lemak atau kulitnya untuk
memberikan perlindungan ganda. Cara ini cukup efektif dalam
menghilangkan residu pestisida yang mengumpul dilemak, dan mengurangi
asupan kolesterol dan lemak jenuh.
3. Variasi
3. Variasi
Makanlah
berbagai jenis makanan dari berbagai sumber untuk membantu mengurangi
kemungkinan paparan pestisida yang tunggal sekaligus mendapatkan
campuran nutrisi yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda