Buah pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat mengalami sulit buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi. Tentu, khasiat pepaya tak hanya pada buahnya saja. Linda misalnya. Ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta ini pernah membuat ramuan alami untuk mengatasi gejala cacingan pada anaknya yang berusia 3 tahun dengan memanfaatkan akar kering pepaya dicampur dengan bawang putih. Hasilnya tak kalah dengan obat cacing yang banyak dijual di toko.
Munaroh, juga ibu rumah tangga, pernah merasakan manfaat daun papaya untuk menambah nafsu makan
anaknya yang sempat menurun setelah sakit. Hasilnya lumayan, berkat
ramuan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air
hangat setengah cangkir yang kemudian diblender dan disaring guna
diambil airnya untuk diminumkan, nafsu makan anaknya jadi bertambah.
Kandungan Papain
Buah, daun, dan akar
papaya memang dapat dimanfaatkan mencegah gangguan ginjal, sakit kandung
kemih, tekanan darah tinggi, dan gangguan haid. Sementara biji pepaya
bermanfaat mengobati cacing gelang, gangguan pencernaan, masuk angin,
dan diare.
Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pada tumbuhan pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex)
yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker. Manfaat getah pepaya
untuk kesehatan dibuktikan Bouchut secara ilmiah, seperti dikutip
Journal Society of Biology, yang menyatakan papain bersifat antitumor
atau kanker.
Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa
karpain, alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai
metilen. Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang
disembuhkan, karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa
mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan, sehingga efektif untuk
menekan penyebab tifus.
Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam
getah pepaya, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat,
prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin,
fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka
bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan
kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari
timbunan plak.
Selama ini getah pepaya yang terdapat pada daun
memang lebih dimanfaatkan untuk pengempukan daging dengan cara
membungkus daging mentah dengan daun tersebut selama beberapa jam dalam
suhu kamar. Selain itu, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada
permukaan daging. Penggosokan daun pada daging dimaksudkan untuk
mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar,
kemudian masuk dalam daging.
Bentuk Kemasan
Di
beberapa daerah, daging dimasak langsung bersama daun dan buah pepaya
mentah untuk mendapatkan daging yang lunak dan mudah dicerna. Saat ini,
getah yang terdapat dalam daun dan buah pepaya mentah diekstrak untuk
dimanfaatkan sebagai bahan campuran pengempuk daging secara komersial.
Tepung getah pepaya sebagai pengempuk daging banyak dijual dalam bentuk
kemasan di super market atau di toko bahan kimia.
Penggunaan
getah tersebut bisa dengan penyuntikan secara langsung pada ternak
setengah jam sebelum disembelih agar dagingnya lebih lunak. Enzim papain
akan menghidrolisis kolagen dalam daging, sehingga bentuknya menjadi
kendur dan daging akan lebih empuk. Enzim papain inilah yang merombak
protein (kolagen) menjadi beberapa bagian.
Dalam buku
Taman Obat Keluarga edisi III terbitan Departemen Kesehatan disebutkan,
pepaya termasuk tanaman yang cepat tumbuh dan berbuah banyak. Di daerah
tropis, pembuahan pertama dapat berlangsung kurang dari satu tahun dan
kemudian berbuah sepanjang tahun. Jumlah buah bisa mencapai 50-150 per
pohon setahun.
Jika selama ini Anda termasuk penggemar buah
pepaya, tentu sepakat bahwa manfaat dan nilai gizinya bagi kesehatan
sangatlah besar. Tidak sekadar memiliki serat tinggi, pepaya juga
mengandung berbagai jenis enzim, vitamin, dan mineral. Malah kandungan
vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih
tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin
E.
Hebatnya lagi, kandungan enzim papain dalam buah pepaya
berfungsi mempercepat proses pencernaan protein. Kadar protein dalam
buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat
buah, tetapi hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini
disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35
kali lebih besar dari ukurannya sendiri.
Meramu Idola Sepanjang Musim
Karena
mudah dipelihara dan tidak mengenal musim, harga pepaya memang jauh
lebih murah dibandingkan dengan buah lain. Meski harganya murah, manfaat
yang dikandungnya ternyata sangatlah besar. Bahkan, setiap bagian
tanaman, mulai dari biji, buah, daun, hingga getahnya, dapat
dimanfaatkan untuk beragam keluhan. Tak heran, pepaya bisa disebut
sebagai buah idola sepanjang musim.
Berikut beberapa contoh meramunya.
Biji
-
Mengunyah satu sendok teh biji pepaya mentah dalam kondisi perut masih
kosong setiap hari dapat mencegah dan membasmi cacing serta parasit
lainnya. Biji pepaya ini dapat dipergunakan dalam keadaan basah maupun
kering. Jika rasanya terlalu kuat, bisa dicampur dengan kurma atau madu.
Bisa saja biji pepaya ini diblender dan dicampur dengan sedikit air,
baru diminum. Sebagai program antiparasit, makanlah biji pepaya ini
setiap hari selama seminggu, selanjutnya diulang dua minggu kemudian.
-
Cara lainnya, ambil biji pepaya kering berupa serbuk 10 gram. Serbuk
ini dididihkan bersama air 150 ml, sampai diperoleh larutan 75 ml
setelah disaring. Hasil ini bisa diminum sekaligus dua jam sebelum makan
malam.
Akar
- Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya
kering 10 gram, bawang putih 1 gram, dan air 100 ml. Bahan
dipotong-potong, kemudian dididihkan dengan air selama 15 menit, baru
disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil
saringan 75 ml.
- Sebagai minuman penyegar, ambil dua potong akar
dan satu lembar daun pepaya. Kedua bahan tersebut ditumbuk halus,
kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih, lalu saring.
Bila perlu, campurkan madu atau jahe agar rasanya lebih segar.
-
Untuk mencegah risiko batu ginjal, ambil tiga potong akar pepaya,
kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring.
Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum.
Getah
-
Untuk obat luka bakar maupun gatal-gatal di kulit (sebagai obat luar).
Oleskan getah dari buah pepaya yang masih muda. Agar tidak terjadi
infeksi, bersihkan dulu kulit sebelum diolesi.
- Sebagai pelunak
daging, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan
daging. Penggosokan daun pada daging tersebut dimaksudkan untuk
mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar,
kemudian masuk dalam daging.
Daun
- Sebagai pengontrol
tekanan darah, ambil 5 lembar daun pepaya, rebus dengan 1/2 liter air
hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu,
tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis sebelum diminum
layaknya teh.
- Untuk obat demam berdarah, campur 5 lembar daun
pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga
masak untuk kemudian didinginkan sebelum siap diminum.
- Obat
nyeri perut saat haid, ambil 1 lembar daun pepaya, buah asam, dan garam
secukupnya. Rebus hingga masak untuk kemudian dinginkan dan diminum
dalam satu gelas.
Buah mentah
- Untuk memperlancar ASI,
mengatasi sembelit, gangguan haid, maupun gangguan lambung, manfaatkan
buah pepaya sebagai bahan dasar sayuran. Sayuran buah pepaya ini
biasanya dimasak seperti halnya membuat sayur lodeh. Sebagai selingan,
dapat dicampur dengan daging atau tempe. Jangan lupa, sebelum memasak,
cuci buah untuk membersihkan kotoran dan mengurangi getahnya.
Buah masak
-
Untuk meningkatkan asupan serat yang membantu menjaga organ pencernaan
sekaligus memperlancar BAB. Dapat dimakan langsung atau dibuat jus
dengan dicampur buah lain serta ditambah madu atau gula.
Sumber: sehatnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda